Minggu, 06 Desember 2009




LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
pH DAN LARUTAN BUFFER





Disusun Oleh :
Fahroni 11106074



FAKULTAS PERTANIAN
UKSW
SALATIGA
2009





I. DASAR TEORI
pH merupakan ukuran konsentrasi ion hydrogen dalam suatu larutan dan didefinisikan sebagai kebalikan dari logaritma konsentrasi ion hydrogen dalam mol atau liter.

Di samping itu konsentrasi ion hidrosida dapat disebut juga dengan istilah mirip pH, yaitu dengan menggunakan istilah pOH.

Oleh karena larutan itu mempunyai nilai Kw =
Sehingga log
Maka
Berdasarkan hal tersebut maka terdapat hubungan antara pH dengan pOH yaitu :
pH = 14 – pOH
Poh = 14 – pH
suatu larutan dengan konsentrasi ion hydrogen satu mol/ liter maka mempunyai pH = 0, atau dalam bentuk pOH = 14.
Larutan netral mempunyai pH = 7. dengan mengetahui pH suatu larutan maka dapat ditentukan bahwa suatu larutan dengan pH kurang dari 7 disebut larutan asam, sedangkan suatu larutan dengan pH lebih dari 7 disebut larutan basa. Selanjutnya, semakin kecil pH suatu larutan makin asam larutan tersebut, dan sebaliknya semakin besar nilai pH suatu larutan makin basa larutan tersebut.
Di dalam laboratorium, indikator sering digunakan untuk menetapkan baik nilai pH suatu larutan maupun titik akhir titrasi yang terjadi pada pH tertentu. Biasanya suatu indikator merupakan suatu senyawa asam atau basa organik kompleks yang menunjukkan warna berlainan dalam keadaan terionisasi dan tidak terionisasi. Misalnya, indikator metal jingga adalah garam natrium dari asam p-dimetilaminofenilazo-p-benzenesulfonat.
o
o s N N N
o
Pada pH kurang dari 2,9 metil jingga berwarna merah, sedangkan pada pH lebih dari 4,0 berwarna kuning. Tetapi pada trayek pH tertentu (2,9 – 4,0) yang disebut trayek transisi warna indikator tersebut merah muda. Metal jingga tidak cocok digunakan sebagai indikator untuk menentukan titik akhir nitrasi asam lemah.
Tabel 1.Bberapa indikator dan warnanya pada keadaan asam dan basa
Indikator pKa Trayek pH Asam Warna Transisi Basa
Biru Timol (pK) 1,5 0,5-2,5 merah Jingga Kuning
Bromo Fenol Biru 3,98 3,0-5,0 kuning hijau biru
Metal Jingga 2,9-4,0 merah jingga Kuning
Merah Kongo 3,0-5,0 biru ungu Merah
Bromo Kresol Hijau 4,68 3,7-5,7 kuning hijau Biru
Metal Merah 5,1 4,4-6,0 Merah Jingga Kuning
Lakmus 4,5-8,3 Merah ungu Biru
Bromo Kresol Ungu 6,3 5-3-7,3 kuning Hijau tua Ungu
Bromo Timol Biru 7,0 6,0-8,0 Kuning hijau Biru
Fenol Merah 7,9 6,9-8,9 kuning jingga Merah
Kresol Merah 7,2-8,8 Kuning jingga Merah
Biru Timol (pK2) 8,9 7,9-9,9 kuning hijau Biru
Fenolftalin 9,2 8,2-10,2 Tidak berwarna Merah Muda merah
II. TUJUAN.
Setelah melakukan praktikum ini di harapkan mahasiswa dapat :
- Kita dapat menentukan pH suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi.
- Menentukan pH (kira-kira) suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi bila di perlukan dengan beberapa indikator tertentu.






III. ALAT DAN BAHAN
Bahan : indikator bromo fenol biru, bromo kresol ungu, fenolftalin. Larutan dengan pH tertentu yaitu :
pH Larutan
1 HCl 0,1 M
2 HCl 0,1 M
3 CH3COOH 0,1 M
4 Buffer A
5 Buffer B
6 Buffer C
7 Buffer D
8 Buffer E
12 NaOH 0,01 M
13 NaOH 0,01 M
Buffer A dan B merupakan buffer asam asetat/natrium asaetat, sedangkan buffer C,D, dan E merupakan buffer kalium hydrogen fosfat. Larutan buffer tersebut dapat dipersiapkan menurut daftar berikut :




BUFFER ASETAT
pH Vol. HOAc 0,2 M (ml) Vol. NaOAc 0,2 M (ml)
4 8,0 2,0
5 3,0 7,0
BUFFER FOSFAT
PH Vol. KH2PO40,1M Vol. NaOH 0,1 Vol. H2O
(ml) (ml) (ml) 6 5,0 0,56 4,44
7 5,0 2,95 2,05
8 5,0 4,69 0,31
Tiga jenis larutan untuk ditentukan pH
masing-masing (misalnya : NaOAc 0,1 M;
NH4CL 0,1 M;NH4OAc 0,1 M )
Alat : tabung reaksi ,pipet tetes, gelas ukur.
IV. CARA KERJA
Uji berbagai perubahan warna larutan dengan pH tertentu
Siapkan dalam tabung reaksi larutan dengan pH 1 sampai dengan 13.Masing-masing pH disiapkan dalam 3 buah tabung reaksi. Tambahkan ke dalam setiap larutan pH tertentu beberapa tetes indikator. Tiga jenis indikator yang digunakan yaitu : Bromo kresol biru, bromo kresol ungu, dan fenolfatin. Amati perubahan warna yang terjadi pada tiap tabung reaksi.
Menentukan pH (kira-kira) suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi oleh beberapa indikator tertentu.
Siapkan 9 buah tabung reaksi dengan 3 jenis larutan (NaOAc 0,1 M ;NH4CL 0,1 M;NH4OAc0,1 M).Masukan masing-masing larutan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tambahkan pada tiap tabung masing-masing larutan satu jenis indikator di atas. Amati warna yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN
pH Bromo Fond Biru Bromo Kresol Ungu Fenolfatin
1 kuning kuning Bening
2 kuning Kuning Bening
3 Merah Kuning Bening
4 Merah Kunin Bening
5 Ungu Merah Bening
6 Ungu Ungu Merah Muda
7 Ungu Ungu Merah Muda
8 Ungu Ungu Merah Muda
12 Ungu Ungu Merah Muda
13 Ungu Ungu Merah Muda
NH4CL Ungu Ungu Bening
N4OAC Ungu Ungu Bening
NH4OAC Ungu Ungu Bening




VI. PEMBAHASAN
pH1 dan pH2 jika di tetesi dengan BFB akan berubah warna menjadi kuning. pH3 dan pH4 jika di tetesi dengan BFB akan berubah warna menjadi merah pH5, pH6, pH7, pH8, pH12, pH13, NH4cl,N4OAC,NH4OAC jika ditetesi dengan BFB akan berubah menjadi ungu.
pH1 pH2 pH3 pH4 jika ditetesi dengan BCB akan berubah menjadi kuning . pH5, jika ditetesi dengan BCB akan berubah warna menjadi merah. pH6, pH7, pH8, pH12, pH13, NH4cl,N4OAC,NH4OAC
jika ditetesi dengan BCB akan berubah warna menjadi ungu.
pH1 pH2 pH3 pH4 pH5 NH4cl,N4OAC,NH4OAC jika di tetesi dengan fenolfatin warna tetap bening atau tidak berwarna.PH6,PH7,PH8,PH12,PH13 jika ditetesi dengan fenolfatin akan berubah warna menjadi warna merah muda.
Jawaban Pertanyaan:





VII. KESIMPULAN
1. Mahasiswa dapat melakukan uji coba berbagai perubahan warna larutan dengan PH tertentu bila diperlukan dengan beberapa indikator tertentu.
2. Mahasiswa dapat menentukan PH (kira-kira)suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi bila diperlukan dengan beberapa indikator.




VIII. DAFTAR PUSTAKA
1. Day, R.A. and A.L. Underwood, 1989, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 5, Aloysius H.P., penerjemah. Jakarta, Erlangga, Terjemahan dari : Quantitatif Analysis.
2. Petrucci, R.H., 1987, Kimia Dasar – Prinsip dan Terpan Modern, Jilid 1, Edisi 4, Suminar Achmadi, penerjemah. Jakarta, Erlangga, Terjemahan dari General Chemistry, Princlipes and Moder Application.
3. Purba, M, 2007, Kimia SMA X I, Jilid 2, Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar