Minggu, 06 Desember 2009




LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
pH DAN LARUTAN BUFFER





Disusun Oleh :
Fahroni 11106074



FAKULTAS PERTANIAN
UKSW
SALATIGA
2009





I. DASAR TEORI
pH merupakan ukuran konsentrasi ion hydrogen dalam suatu larutan dan didefinisikan sebagai kebalikan dari logaritma konsentrasi ion hydrogen dalam mol atau liter.

Di samping itu konsentrasi ion hidrosida dapat disebut juga dengan istilah mirip pH, yaitu dengan menggunakan istilah pOH.

Oleh karena larutan itu mempunyai nilai Kw =
Sehingga log
Maka
Berdasarkan hal tersebut maka terdapat hubungan antara pH dengan pOH yaitu :
pH = 14 – pOH
Poh = 14 – pH
suatu larutan dengan konsentrasi ion hydrogen satu mol/ liter maka mempunyai pH = 0, atau dalam bentuk pOH = 14.
Larutan netral mempunyai pH = 7. dengan mengetahui pH suatu larutan maka dapat ditentukan bahwa suatu larutan dengan pH kurang dari 7 disebut larutan asam, sedangkan suatu larutan dengan pH lebih dari 7 disebut larutan basa. Selanjutnya, semakin kecil pH suatu larutan makin asam larutan tersebut, dan sebaliknya semakin besar nilai pH suatu larutan makin basa larutan tersebut.
Di dalam laboratorium, indikator sering digunakan untuk menetapkan baik nilai pH suatu larutan maupun titik akhir titrasi yang terjadi pada pH tertentu. Biasanya suatu indikator merupakan suatu senyawa asam atau basa organik kompleks yang menunjukkan warna berlainan dalam keadaan terionisasi dan tidak terionisasi. Misalnya, indikator metal jingga adalah garam natrium dari asam p-dimetilaminofenilazo-p-benzenesulfonat.
o
o s N N N
o
Pada pH kurang dari 2,9 metil jingga berwarna merah, sedangkan pada pH lebih dari 4,0 berwarna kuning. Tetapi pada trayek pH tertentu (2,9 – 4,0) yang disebut trayek transisi warna indikator tersebut merah muda. Metal jingga tidak cocok digunakan sebagai indikator untuk menentukan titik akhir nitrasi asam lemah.
Tabel 1.Bberapa indikator dan warnanya pada keadaan asam dan basa
Indikator pKa Trayek pH Asam Warna Transisi Basa
Biru Timol (pK) 1,5 0,5-2,5 merah Jingga Kuning
Bromo Fenol Biru 3,98 3,0-5,0 kuning hijau biru
Metal Jingga 2,9-4,0 merah jingga Kuning
Merah Kongo 3,0-5,0 biru ungu Merah
Bromo Kresol Hijau 4,68 3,7-5,7 kuning hijau Biru
Metal Merah 5,1 4,4-6,0 Merah Jingga Kuning
Lakmus 4,5-8,3 Merah ungu Biru
Bromo Kresol Ungu 6,3 5-3-7,3 kuning Hijau tua Ungu
Bromo Timol Biru 7,0 6,0-8,0 Kuning hijau Biru
Fenol Merah 7,9 6,9-8,9 kuning jingga Merah
Kresol Merah 7,2-8,8 Kuning jingga Merah
Biru Timol (pK2) 8,9 7,9-9,9 kuning hijau Biru
Fenolftalin 9,2 8,2-10,2 Tidak berwarna Merah Muda merah
II. TUJUAN.
Setelah melakukan praktikum ini di harapkan mahasiswa dapat :
- Kita dapat menentukan pH suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi.
- Menentukan pH (kira-kira) suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi bila di perlukan dengan beberapa indikator tertentu.






III. ALAT DAN BAHAN
Bahan : indikator bromo fenol biru, bromo kresol ungu, fenolftalin. Larutan dengan pH tertentu yaitu :
pH Larutan
1 HCl 0,1 M
2 HCl 0,1 M
3 CH3COOH 0,1 M
4 Buffer A
5 Buffer B
6 Buffer C
7 Buffer D
8 Buffer E
12 NaOH 0,01 M
13 NaOH 0,01 M
Buffer A dan B merupakan buffer asam asetat/natrium asaetat, sedangkan buffer C,D, dan E merupakan buffer kalium hydrogen fosfat. Larutan buffer tersebut dapat dipersiapkan menurut daftar berikut :




BUFFER ASETAT
pH Vol. HOAc 0,2 M (ml) Vol. NaOAc 0,2 M (ml)
4 8,0 2,0
5 3,0 7,0
BUFFER FOSFAT
PH Vol. KH2PO40,1M Vol. NaOH 0,1 Vol. H2O
(ml) (ml) (ml) 6 5,0 0,56 4,44
7 5,0 2,95 2,05
8 5,0 4,69 0,31
Tiga jenis larutan untuk ditentukan pH
masing-masing (misalnya : NaOAc 0,1 M;
NH4CL 0,1 M;NH4OAc 0,1 M )
Alat : tabung reaksi ,pipet tetes, gelas ukur.
IV. CARA KERJA
Uji berbagai perubahan warna larutan dengan pH tertentu
Siapkan dalam tabung reaksi larutan dengan pH 1 sampai dengan 13.Masing-masing pH disiapkan dalam 3 buah tabung reaksi. Tambahkan ke dalam setiap larutan pH tertentu beberapa tetes indikator. Tiga jenis indikator yang digunakan yaitu : Bromo kresol biru, bromo kresol ungu, dan fenolfatin. Amati perubahan warna yang terjadi pada tiap tabung reaksi.
Menentukan pH (kira-kira) suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi oleh beberapa indikator tertentu.
Siapkan 9 buah tabung reaksi dengan 3 jenis larutan (NaOAc 0,1 M ;NH4CL 0,1 M;NH4OAc0,1 M).Masukan masing-masing larutan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tambahkan pada tiap tabung masing-masing larutan satu jenis indikator di atas. Amati warna yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN
pH Bromo Fond Biru Bromo Kresol Ungu Fenolfatin
1 kuning kuning Bening
2 kuning Kuning Bening
3 Merah Kuning Bening
4 Merah Kunin Bening
5 Ungu Merah Bening
6 Ungu Ungu Merah Muda
7 Ungu Ungu Merah Muda
8 Ungu Ungu Merah Muda
12 Ungu Ungu Merah Muda
13 Ungu Ungu Merah Muda
NH4CL Ungu Ungu Bening
N4OAC Ungu Ungu Bening
NH4OAC Ungu Ungu Bening




VI. PEMBAHASAN
pH1 dan pH2 jika di tetesi dengan BFB akan berubah warna menjadi kuning. pH3 dan pH4 jika di tetesi dengan BFB akan berubah warna menjadi merah pH5, pH6, pH7, pH8, pH12, pH13, NH4cl,N4OAC,NH4OAC jika ditetesi dengan BFB akan berubah menjadi ungu.
pH1 pH2 pH3 pH4 jika ditetesi dengan BCB akan berubah menjadi kuning . pH5, jika ditetesi dengan BCB akan berubah warna menjadi merah. pH6, pH7, pH8, pH12, pH13, NH4cl,N4OAC,NH4OAC
jika ditetesi dengan BCB akan berubah warna menjadi ungu.
pH1 pH2 pH3 pH4 pH5 NH4cl,N4OAC,NH4OAC jika di tetesi dengan fenolfatin warna tetap bening atau tidak berwarna.PH6,PH7,PH8,PH12,PH13 jika ditetesi dengan fenolfatin akan berubah warna menjadi warna merah muda.
Jawaban Pertanyaan:





VII. KESIMPULAN
1. Mahasiswa dapat melakukan uji coba berbagai perubahan warna larutan dengan PH tertentu bila diperlukan dengan beberapa indikator tertentu.
2. Mahasiswa dapat menentukan PH (kira-kira)suatu larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi bila diperlukan dengan beberapa indikator.




VIII. DAFTAR PUSTAKA
1. Day, R.A. and A.L. Underwood, 1989, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 5, Aloysius H.P., penerjemah. Jakarta, Erlangga, Terjemahan dari : Quantitatif Analysis.
2. Petrucci, R.H., 1987, Kimia Dasar – Prinsip dan Terpan Modern, Jilid 1, Edisi 4, Suminar Achmadi, penerjemah. Jakarta, Erlangga, Terjemahan dari General Chemistry, Princlipes and Moder Application.
3. Purba, M, 2007, Kimia SMA X I, Jilid 2, Jakarta : Erlangga.

THE EFFECT OF THE USE OF INDONESIAN LANGUAGE AND JAVANESE LANGUAGE


THE EFFECT OF THE USE OF INDONESIAN LANGUAGE AND JAVANESE LANGUAGE IN THE FABLE COMIC ABOUT BIODIVERSITY OF WAY KAMBAS NATIONAL PARK TO THE CONSERVATION ATTITUDE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
The objectives of this research are: (1) to observe the effect of fable comic as a
Media to deliver messages ,(2) to find out the effectiveness of Bahasa Indonesia or Javanese language in delivering messages about the conservation of biodiver-
sity in Way Kambas National Park to children, (3) to create a media that able to enhance children’s knowledge about how important the conservation of Way Kambas National Park is.
Because the participants come from different ethnic groups: Javanese, Balinese and Sundanese ,the fable comic is designed in two mainly spoken language:
Indonesian language and Javanese language. Before the real research, there is a preliminary test. The test is to test the media’s reliability. It is also conducted to find out wheter there will be parts of the media that need to be repaired. The media reliability test will test on : attraction, self-involvement, understanding and acceptance.
The research found that the comic fable using Javanese language is more significant in raising the students’ conservation attitude than the one in Indonesian language. The effectivity of Javanese language can be observed from all class group (clas 4, 5 and 6) of the elementary students who read the comic fable in Javanese language version. More specific, the students of grade six show the highest score of raising and the lowest is the students in grade four.
The conclusions from the research are: (1) the fable comic about the bio diversity of Way Kambas National Park is able to enhance the conservation attitude of students in the village of Brajayekti, (2) the use of Bahasa Indonesia and Javanese language in the fable comic about bio diversity of Way Kambas national Park can affect the conservation attitude of elementary school students in the village of Brajayekti, (3) Javanese language is more effective in influencing students’ conservation attitude.

PEMBELAHAN MITOSIS DAN MIOSIS

LAPORAN PEMBELAHAN MITOSIS DAN MIOSIS

I. Latar belakang
Dalam kegiatan praktikum ini kita akan membahas tentang pembelahan mitosis dan miosis. pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh atau somatic yang berfungsi menghasilkan dua anak sel yang mengandung jumlah kromosom yang sama. Tujuan dari mitosis adalah
• Mengganti sel-sel yang rusak
• Membentuk indifudu baru pada individu yang bersel tunggal
• Perkembangan satu sel menjadi banyak
Adapun tahap-tahap dalam pembelahan mitosis antara lain
1. Profase
Ciri-ciri:
• nukleus menghilang
• membran inti menghilang
• kromosom mereplikasi diri menjadi kromatik
2. Metaphase
Ciri-ciri :
• kromatid bergerak dan berjajar dibidang equator
• terdapat gelendong pembelahan yang menghubungkan sentroner dengan kutu pembelahan

3. Anaphase
Ciri-ciri :
• masing-masing kromatid berpasangan terpisah bersama sentromernya
4. Telofase
Ciri-ciri
• mebran nukleus terbentuk disekeliling kromosom pada tiap kutub dan kromosom memanjang
sedangkan miosis merupakan reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengulangan jumlah kromosom. Meosis terbagi menjadi 2 tahap besar yaitu Meosis I dan Meosis II, tanpa disekelilingi interfase. Baik meosis I maupun meosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seoerti pada mitosis.adapun tujuan dari miosis adalah mendapatkan individu yang memiliki jumlah kromosom normal (46) berasal ½ dari ayah dan ½ dari ibu. Meosis berfungsi untuk membentuk sel kelamin dan terjadi di sel-sel gonad (sel kelamin).

II. Tujuan
untuk menunjukkan bagian-bagian sel tumbuhan pada pembelahan mitosis dan miosis berdasarkan hasil pengamatan dengan mengggunakan mikroskop.

III. Alat dan bahan
Alat : mikroskop, gelass kaca, penjepit, preparat, cutter, alat tulis.
Bahan : akar bawang merah, bunga sepatu, bunga raudis color, bunga merak, air, pewarna, spirtus.

IV. Cara kerja
1. alat dan bahan disiapkan
2. ambil salah satu bahan,sayatlah secara hati-hatidan setipis mungkin tumbuhan yang telah di sediakan dengan menggunakan silet.
3. Letakkan sayatan tersebut di atasobject glass beri setetes air dan setetes pewarna kemudian tutup dengan deck glass.Lalu bakar5 di atas spirtus.
4. kemudian kita amati dengan menggunakan mikroskop.
5. hasil dari pengamatan tadi kemudian kita gambar.








V. hasil pengamatan
Akar bawang merah (alllium cepa)
Bunga sepatu (hibigus rosa-sinesis)




Bunga merak (caesalpinia pulcherrima)
• Bunga raudis color





VI. Pembahasan
Dalam pembelahan mitosis dan miosis sangatlah berbeda. Setelah kita mengetahui beberapa perbedaan antara pembelahan mitosis dan miosis dari hasil pengematan menunjukkan bahwa setiap tumbuhan mempunyai bentuk sel dan pembelahan yang berbeda. Akar bawang merah termasuk pembelahan mitosis karena pada pembelahan mitosis berlangsung dalam jaringan titik tumbuh atau meristem yaitu pada ujung akar sedangkan bunga sepatu, bunga raudis colour, bunga merak termasuk dalam pembelahan meosis karena pada pembelahan ini terjadi dalam jaringan nuftah.

VII. Kesimpulan
Jadi kita dapat mengetahui perbedaan-perbedaan antara pembelahan mitosis dan miosis serta bagian-bagian sel dengan menggunakan mikroskop walaupun gambar yang terlihat tidak begitu jelas.

VIII. Daftar pustaka
Curtis,Helena,barner,n.sue.1989.Biologi,Fifth Edition. wort publishers,inc
Kimmbal, j.w 2004. biologi, jilid 1,2, dan 3. jakarta: erlangga.
Pratiwi, d.a. dkk. 2000. Buku Penuntun Biologi Untuk Smu Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

propoal skripsi

A. PENGARUH “ MIRASANTIKA “
TERHADAP PERILAKU KEHIDUPAN ANAK SEKOLAH
Study Kasus Pada Anak Di Dusun Tegaron Wetan Desa Kebumen
Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2009

B. Latar Belakang Masalah
Anak adalah buah hati bagi orang tua dalam sebuah keluarga sekaligus sebagai suatu generasi yang akan meneruskan perjuangan orang tua dalam keluarga. Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar didalam mendidik dan membentuk anak yang punya masa depan,menjadi generasi yang baik dan bermanfaat bagi keluarga, bangsa dan negara.. Generasi yang baik dapat dilihat pada perilaku dan perbuatan kesehariannya yang tidak menyimpang dari aturan baik itu norma maupun syari`at agama Islam yang diajarkan oleh Rosulullah.
Dalam hal mendidik anak, mengingat pentingnya akan arti pendidikan di dalam keluarga maka seluruh komponen pendidikan yang meliputi orang tua, guru waktu disekolah serta lingkungan masyarakat sekitar, semua itu adalah yang mempunyai pengaruh dalam perubahan perilaku dan tindakan anak, anak akan menjadi baik atau buruk itu tergantung pada orang tua, guru serta lingkungan sekitar, sementara orang tua itu memiliki pola didik yang berbeda dan bervariasi didalam mendidik seta membimbing anak yaitu harus sesuai dengan ajaran AL-QUR’AN serta syari`at Islam. Akan tetapi semua itu belum tentu sesuai harapan yang diinginkan karena hal tersebut terjadi adanya faktor yang mempengaruhi orang tua dalam mendidik anak, mungkin faktor pembawaan dari orang tua tesebut, latar belakang pendidikan orang tua, sosial, kesibukan orang tua dalam pekerjaan dan lain-lain. Maka dari faktor tersebut akan timbul pola didik orang tua yang demokratis, penyabar, cuek dan masa bodoh pada anaknya, memberikan kebebasan yang penuh pada anaknya bahkan ada orang tua yang otoriter terhadap anak sehingga anak selalu tertekan dan tidak memiliki kesempatan untuk menentukan keinginan serta mewujudkan impianya.
Dizaman sekarang ini kita dapat melihat banyak sekali fenomena tentang perilaku anak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran ISLAM yang disyari`atkan sehingga anak memiliki jiwa pemberontak, penentang, sulit diatur, bertindak dan berbuat anarkis, berkelakuan yang amoral yang dapat merugikan dan mencelakan diri sendiri bahkan menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Seorang peneliti mengatakan bahwa tidak ada “ Malapetaka “ yang lebih berat bagi umat manusia dibanding malapetaka yang disebabkan oleh “ KHAMR “ (mirasantika). Kalau sekiranya terhadap para penderita penyakit gila dan penyakit syaraf diberbagai rumah sakit di dunia ini,yang disebabkan oleh khamr ; terhadap mereka yang bunuh diri atau membunuh orang lain akibat khamr ; terhadap mereka yang mengeluhkan syaraf,pencernaan,dan usus akibat khamr ; terhadap mereka yang mencampakkan dirinya dalam kepailitan akibat khamr ; terhadap mereka kehilangan seluruh miliknya akibat khamr ; dilakukan sensus terhadap mereka semua,atau sebagian saja,tentu akan didapatkan angka yang fanfastis. Kita akan mendapati bahwa semua peringatan menjadi tidak sebanding atau sangat kecil baginya .
Seperti yang tersirat dalam Al Qur’an surat Al Maa’idah, Ayat 90 :
               
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

[434] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.

Melihat keadaan yang seperti ini tentu perbuatan yang dilakukan oleh anak itu tidak terjadi dengan sendirinya . Semua itu ada sangkut pautnya serta pengaruh kurang tepat dalam sebuah lingkungan keluarga sehingga anak tidak memiliki Akhlak / Perilaku yang baik sesuai dengan AL-QUR’AN serta syari`at Islam yang diajarkan oleh Rosulullah S.A.W. Walaupun demikian lingkungan sosial juga memegang peranan penting dalam membentuk anak agar menjadi anak yang baik. Akan tetapi pada intinya perilaku dan tindakan anak tergantung pada pola didik orang tua dilingkungan keluarga.
Melihat fenomena yang menyimpang tadi, maka penulis ingin mengadakan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh “ MIRASANTIKA “ Terhadap Perilaku Kehidupanan Anak Sekolah ” adapun objek penelitian adalah anak-anak remaja di Dusun Tegaron Wetan , Desa Kebumen , Kec Banyubiru , Kab Semarang , Tahun 2009.

C. Rumusan masalah
Pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimanakah Pengaruh “ GEJOLAK MIRASANTIKA “ terhadap anak sekolah di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen ,Kec Banyubiru,Kab Semarang, Jawa Tengah Tahun 2009 ?
b. Bagaimanakah perilaku kehidupana anak sekolah di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab Semarang, Tahun 2009 ?
c. Adakah Pengaruh “ Mirasantika “ terhadap perilaku kehidupan anak sekolah di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kec Banyubiru, Kab Semarang Tahun 2009 ?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan gambaran yang konkret serta arah yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu:
1. Mengetahui bagaimana “ Gejolak Mirasantika “ di Dusun Tegaron Wetan,Desa Kebumen,Kec Banyubiru,Kab Semarang Tahun 2009
2. Mengetahui bagaimana perilaku kehidupan anak sekolah di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen,Kec Banyubiru,Kab Semarang Tahun 2009
3. Mengetahui adakah pengaruh mirasantika terhadap perilaku kehidupan anak sekolah di Dusun Tegaron Wetan,Desa Kebumen,Kec Banyubiru,Kab Semarang Tahun 2009 .

E. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat penelitihan, setelah memaparkan tujuan penelitihan tersebut, maka manfaat yang diharapkan dari penelitihan dalam skripsi ini adalah :
a. Praktis .
1. Bagi Orang Tua .
* Untuk menyelamatkan anaknya dari “ MIRASANTIKA “
2. Bagi Lingkungan Masyarakat .
* Untuk menjaga stabilitas keamanan masyarakat sebagai akibat dari pengaruh “ MIRASANTIKA “
3. Bagi Guru .
* Untuk mengetahui ketaatan siswa dalam pengamalan agama sehingga proses pendidikan / pembelajaran siswa dalam sekolah lancar karena terhindar oleh pengaruh “ MIRASANTIKA “
4. Bagi Lingkungan Sekolah .
* Untuk memelihara nama baik (citra) sekolah karena dapat menjauhi dari pengaruh “ MIRASANTIKA “
5. Bagi Peserta Didik (Anak Sekolah )
* Untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menjauhi dan menghindari gejolak “ MIRASANTIKA “
b. Teoritis .
Manfaat teoritis yang diperoleh dari mengadakan penilitian yaitu :
* Keinginan hati nurani yang paling dalam untuk membangun teori tentang “ Pengaruh Mirasantika terhadap Perilaku Kehidupan Anak Sekolah “ di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kec Banyubiru, Kab Semarang, Tahun 2009

F. Kajian Pustaka
1. Mirsantika
a. Pengertian .
b. Bentuk-bentuk .
c. Faktor-faktor .
2. Perilaku Kehidupan Anak Sekolah .
a. Pengertian .
b. Bentuk-bentuk .
c. Faktor-faktor .
3. Kajian teori tentang “ Pengaruh Mirasantika terhadap Perilaku Kehidupan Anak Sekolah “ di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kec Banyubiru, Kab Semarang Tahun 2009 .
Penelitihan pustaka ( Librari Research ) ini pada dasarnya bukan merupakan penelitihan yang benar-benar baru. Sebelum ini banyak yang mengkaji objek penelitihan tentang study kasus. Namun tentu saja penekanan dalam skripsi ini kami ingin berusaha tampil beda. Adapun telaah pustaka yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah : Kitab Tafsir Al-qur’an, Hadist-hadist Nabi, Buku-buku lainnya yang berkaitan tentang halal haramnya “ Mirasantika “

G. Hipotesis Penelitihan
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar mungkin salah. Pada penilitian nanti hipotesisnya adalah ”Adakah pengaruh mirasantika terhadap perilaku kehidupan anak sekolah ” semakin orang tua berlaku baik dan adil dalam mendidik serta berperilaku yang menyenangkan kepada anak dan memberi perhatian pada anak maka semakin tinggi pengaruh keagamaan anak serta dapat merubah tingkah laku anak yang dulunya selalu berbuat tidak baik menjadi berbuat baik, bahkan sebaliknya apabila orang tua menekan dan membatasi anak maka anak juga akan membantah dan membrontak kepada orang tuanya karna anak merasa tertekan untuk menentukan pilihannya.

H. Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kec Banyubiru, Kab Semarang, mulai bulan Juli sampai bulan Desember tahun 2009, Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Populasi dan sample
a. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya
Berdasarkan pendapat diatas maka populasi penelitian ini adalah seluruh anak sekolah yang Kuotanya berjumlah 200 anak dari 10 RT di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kec Banyubiru, Kab Semarang .
b. Sampel dan teknik sampling
Menurut Suharsini Ari kunto”sampel adalah sebagian atau wakil dari yang diselidiki”
Teknik sampling adalah cara sederhana ( random sampling ) yaitu: suatu sempel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian/ satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Dari pendapat diatas maka sampel penelitian ini akan diambil 20% dari total populasi yang diambil secara acak dan merata, yaitu 40 orang dari 10 RT diambil 2 orang per RT

2. Variabel Penelitihan
• Variabel Dependen { Yang dipengaruhi } yaitu Perilaku Kehidupan Anak Sekolah di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen,
• Variabel Independen { Yang mempengaruhi } yaitu MIRASANTIKA Yang mana hal ini benar-benar akan membawa dampak negative bagi anak sekolah.

3. Definisi Operasional Variabel { Penegasan Istilah }
a. “ MIRASANTIKA “
• Miras : Minuman Keras
• Antika : Obat-obat Terlarang
Jadi “ Mirasantika “ adalah suatu istilah kata-kata keren bagi anak-anak “ Gaul “ yang memikirkan kepentingan sesaat tanpa menghiraukan “ Akibat “ yang lebih berbahaya. Yaitu yang berwujud “ Minuman keras dan Obat-obatan “ terlarang yang berdampak “ negatif “ bagi anak sekolah .
b. Perilaku Kehidupan Anak Sekolah
• Peri laku : Moral / Akhlaq / Kelakuan / Tindakan .
• Kehidupan : Masa yang dialami sehari-hari .
• Anak Sekolah : Masa manusia dalam pendidikan formal .
Jadi “ Perilaku Kehidupan Anak Sekolah “ adalah Suatu tindakan / kelakuan yang menyimpang dari etika agama oleh seorang anak,dimana pada masa itu anak masih dalam pendidikan formal yaitu untuk menuntut ilmu pengetahuan sebagai modal dasar membangun masa depan pribadi sekaligus masa depan bangsa . namun kenyataannya banyak generasi yang gugur bahkan hancur lebur, sebagai akibat dari pengaruh “ MIRASANTIKA “

4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang terjadi waktu meneliti objektif yang dijadikan sasaran penelitian. Metode ini digunakan untuk memperoleh data / fakta secara langsung tentang “ MIRASANTIKA “ dan Perilaku Kehidupan Anak Sekolah di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kec Banyubiru, Kab Semarang .

b. Interview
Interview adalah tanya jawab sepihak dengan sistematika yang berlandaskan pada tujuan penyelidikan yang akan dilakukan, dimana interviewer langsung bertanya kepada objek yang akan diteliti. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui hasil sementara tingkat pengaruh mirasantika terhadap perilaku kehidupan anak sekolah .
c. Teknik Angket
Angket adalah interview tidak langsung yang tidak mengharuskan peneliti berhadapan langsung dengan objek teliti yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang tidak bisa diperoleh dengan cara wawancara dan observasi. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui hasil sementara tingkat pengaruh mirasantika terhadap perilaku kehidupan anak sekolah serta memudahkan interviewer dalam meneliti dan mengumpulkan data .
5. Teknik Analisis Data
Berdasarkan indikator-indikator dari kedua variabel diatas, maka kedua variabel tersebut merupakan variabel ordinat yaitu variable yang menunjukkan tingkatan-tingkatan . Untuk menganalisa data tersebut digunakan beberapa langkah sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui tingkat kemadhorotan pengaruh mirasantiuka terhadap perilaku kehidupan anak sekolah , maka digunakan tehnik analisis prosentase dengan rumus sebagai berikut :
Rumus:
P = F x 100 %
N
Keterangan : P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
b) Untuk mengetahui kemanfaatan menjauhi pengaruh mirasantika terhadap perilaku kehidupan anak sekolah maka digunakan rumus Korelsi produk moment sebagai berikut :
r xy = n ∑ xy – ( ∑ x ) ( ∑ y )
√ { ( n ∑ x2 – (∑ x )2 ) ( n ∑ y2 – (∑ y )2 }




I Daftar Pustaka

 Tafsir Al Qur’an
 Tafsir Al-Ahkam,karangan : Syekh H.Abdul Hakim Binjai, Penerbit Kencana .
 Buku Halal Haram dalam Islam, Karangan Dr Yusuf Qardhawi, Penerbit Intermedia .
 Buku Panduan Belanja & Konsumsi Halal, Karangan Anton Apriyanto Nurbowo . Penerbit Khoirul Bayan .
 Buku Keagungan & Keindahan syariat Islam, Karangan : Abu Abdilah Muhammad Bin abdul Rahman Al-Bukhori, Penerbit : Pustaka Setia .
 Buku Halal Haram dalam Islam, Karangan : Syekh Muhammad Yusuf qardawi, Penerbit ; PT Bina Ilmu .
































G. Sistematika Penulisan
Skipsi ini disusun dalam 5 bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
b. Penegasan istilah
c. Rumusan masalah
d. Hipotesis
e. Tujuan penelitian
f. Metode penelitian
g. Sistematika penulisan

B. Penegasan istilah
Agar tidak terjadi interpretasi yang keliru serta salah faham didalam memahami suatu kata atau kalimat, maka perlu penulis jelaskan judul penelitian diatas.
1. Pengaruh adalah daya yang timbul oleh sesuatu bisa berupa orang/benda yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang.
2. Pola Didik adalah suatu metode atau cara mendidik anak dengan perlakuan yang bervariasi menurut karakter yang dimiliki oleh orang tua.
Yang dimaksudkan oleh penulis mengenai pola didik adalah metode atau cara yang digunakan orang tua dalam mendidik anak dengan cara yang bervariasi (bermacam-macam) yaitu:
1) Demokratif
Demokratif adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama.
Indikator pola didik yang demokratif adalah
a. Memberi kebebasan
b. Tidak memaksa
c. Menerima saran dan kritik
2) Otoriter
Otoriter, menurut “ kamus besar bahasa indonesia adalah suatu tindakan yang sewenang-wenang ”.
Indikator pola didik yang otoriter adalah
a. Memaksakan kehendak sendiri
b. Tidak memberikan piliha-pilihan kepada anak
c. Tidak mau mendengarkan alasan-alasan dari anak
d. Banyak mengkritik anak
3. Perilaku Keagamaan Anak
Perilaku berasal dari dua sudut kata yaitu peri dan laku, peri berati sifat, keadaan cara belajar. Dan laku berati hal, sifat, keadaan cara menjalankan.
Perilaku keagamaan adalah tindakan yang bersifat keagamaan atau tindakan yang baik menurut agama dan sesuai dengan syariat islam yang berlaku.
Indikator dari perilaku Keagamaan Anak adalah:
a. Ketaatan kepada orang tua
b. Kemuliaan kepada orang lain
c. Banyak berbuat baik kepada sesama
d. Kejujuran dalam bertutur kata
e. Puasa dibulan Romadlon
f. Mendekatkan diri kepada Allah











LEMBAR ANGKET

A. Identitas anak sekolah di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru Tahun 2009
1. Nama lengkap : ……………………………………
2. Kelas : ……………………………………
3. Asal sekolah : ……………………………………

B. Petunjuk pengisian angket
1. Sebelum mengerjakan angket ini isilah identitas anak sekolah diatas !
2. Kerjakanlah pertanyaan dibawah ini dengan cara memilih salah satu diantara tiga alternative yang tersedia !
3. Pemberian jawaban anda tidak mempengaruhi nilai dan dijamin kerahasiaannya
4. Atas partisipasi anda saya ucapkan terima kasih

C. Pertanyaan
I. Angket Mirasantika
1. Apakah anda menyukai minuman keras ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
2. Apakah anda menyukai sabu-sabu ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
3. Apakah anda menyukai obat-obatan terlarang ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
4. Apakah anda menyukai narkoba ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
5. Kapan anda minum minuman keras ?
a. setiap hari
b. seminggu sekali
c. tidak pernah sama sekali
6. Kapan anda menghisap sabu-sabu ?
a. setiap hari
b. seminggu sekali
c. tidak sama sekali
7. Kapan anda menggunakan obat-obatan terlarang ?
a. setiap hari
b. seminggu sekali
c. tidak sama sekali
8. Kapan anda menggunakan narkoba ?
a. setiap hari
b. seminggu sekali
c. tidak sama sekali
9. Darimana anda mendapatkan minuman keras ?
a. dari teman
b. membeli sendiri
c. membeli secara bersama-sama
10. Darimana anda mendapatkan obat - obatan terlarang ?
a. dari teman
b. membeli sendiri
c. membeli secara bersama-sama

II. Angket perilaku kehidupan anak sekolah
1. Apakah anda sering mabuk-mabukan ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
2. Apakah anda suka mencuri ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
3. Apakah anda suka berkelahi ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali



4. Apakah anda suka membolos sekolah ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
5. Apakah anda suka mengerjakan sholat ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
6. Apakah anda suka mengerjakan puasa ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
7. Apakah anda suka berjudi ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
8. Apakah anda suka berzina ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
9. Apakah anda sering merasakan sakit perut ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali
10. Apakah anda sering membolos sekolah ?
a. ya
b. kadang-kadang
c. tidak sama sekali

halo bocah-bocah wonosegoro dimanapun kamu berada

LASKAR PELANGI Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa,[yang] dituturkan secara indah dan cerdas.Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi langsung dengan kebodohan atau kegeniusan. Sebagai penyakit social, kemiskinan harus diperangi dengan metode pendidikan yang tepat guna .Dalam hubungan itu hendaknya semua pihak berpartisipasi aktif sehingga terbangun sebuah monument kebajikan di tengah arogansi uang dan kekuasaan materi.”
Di tengah berbagai berita dan hiburan televise tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit,maka cerita lascar pelangi ini pilihan menarik dalam semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam semangat humanis yang menyentuh.”
Laskar pelangi berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan.Bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekadar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan,apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.’
Laskar pelangi memberi semangat baru yang tak ternilai untuk mengajar murid-murid meskipun selalu dirundung kesusahan demi kesusahan, meskipun dunia tak peduli dan membuat sangat bangga menjadi seorang guru.”
Laskar pelangi ini menceritakan dua seorang guru Ibu Muslimah Hafsari dan Bapak Harfan Effendi Noor dan sebelas siswa dalam menempuh pendidikan dan tak menyerah walau dalam keadaan sesulit apapun.Bu Mus dan Pak Harfan Mereka adalah ksatria tanpa pamrih, pangeran keikhlasan dan sumur jernih ilmu pengetahuan di lading yang di tinggalkan.Sumbanga merek laksana manfaat yang diberikan pohon filicium yangmenaungi atas kelas kami di SD Muhammadiyah.
Pedoman utama warga muhammadiyah “ amar makruf nahi mungkar “ artinya :” menyuruh kepada yang makruf dan mencigah dari yang mungkar.bagi sebelas anggota lascar pelangi pak Harfan dan Bu Mus adalah pah,awan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya.Merekalah mentor, penjaga, sahabat pengajar dan guru spiritual.Mereka yang pertama mengajarkan dan menjelaskan secara gambling Implikasi “amar makruf nahi mungkar”, Sebagai pegangan moral sepanjang hayat.Mereka mengajari membuat rumah-rumahan dari pardu apit-apit, mengusap luka-luka di kaki, membimbing cara mengambil air wudlu, melongok kedalam sarung, ketka di sunat, mengajari doa sebelum tidur, memompa ban sepeda dan kadang-kadang membuatkan air jeruk sambal.
Tuhan menakdirkan
Laskar pelangi adalah sebuah kisah yang sangat mengesankan .Pelajaran moral pertama bagi anak-anak:Jika tak rajin shalat maka pandai-pandailah berenang. Guru di SD Muhammadiyah ini orang yang tak hanya mentransfer sebuah pelajaran, tetapi juga yang secara pribadi menjadi sahabat dan pembimbing spiritual bagi muridnya.
Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana melalui kata-katanya yang ringan namun bertenaga ,seumpama titik-titik air hujan.Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan membuat kami trcengang dengan petuahnya tentang keberanian pantang menyerah melawan apapun.

Pelajaran pertama yang diberikan tentang keteguhan pendirian